Inventory adalah persediaan bahan baku atau barang yang disimpan oleh sebuah perusahaan untuk tujuan tertentu sesuai kebutuhannya. Sedangkan inventory management (pengelolaan barang) adalah proses yang meliputi pencarian hingga penyimpanan barang di sebuah tempat sesuai jenis-jenis inventory.

Bisnis tidak ada gunanya tanpa inventarisasi dan pengelolaan inventory yang efektif. Sehingga inventaris sangat penting untuk kelangsungan bisnis Anda, termasuk bagaimana menjadikan prosesnya tanpa cara manual dengan inventaris digital.

Dikutip dari survei Emerald Insight pada 2023, sebanyak 78% profesional di bidang supply chain menekankan pentingnya automasi dan visibilitas stok antara produsen, supplier, dan pengiriman logistik dalam menciptakan efisiensi supply chain¹.

Di artikel Samsung Business Insights ini, mari kita pahami digitalisasi inventory management untuk meraih efisiensi siklus inventaris.

Inventaris digital merupakan sistem yang dapat melacak persediaan barang dalam proses produksi dan fungsi inventory lainnya dengan teknologi pengelolaan dan pencatatan inventory secara real-time sehingga perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan kerugian.

Dengan kata lain, integrasi perangkat lunak dalam pengelolaan inventory sebagai salah satu pengaturan persediaan dapat meningkatkan keakuratan dalam pemantauan stok, efisiensi proses ketersediaan barang, mengurangi biaya kerugian, dan mempercepat pelacakan serta pengelolaan dari berbagai pusat distribusi.

Baca juga: Konsep Smart Factory untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis di Industri 4.0

Secara tradisional, manajemen inventaris melibatkan pembaruan data berdasarkan nama barang dan jenisnya pada media kertas atau spreadsheet secara satu persatu setiap kali ada barang yang dipesan, produk yang dijual, maupun dikirimkan, menunjukkan kebutuhan terhadap sistem manajemen inventory yang efisien.

Perbedaan mendasar dalam proses manual adalah mengelola persediaan stok barang memakan waktu lama juga rentan terhadap human error (kesalahan manusia dalam pengelolaan barang yang dimiliki).

Samsung Business Indonesia menawarkan berbagai produk bagi Anda yang ingin memasuki era industri 4.0 dengan mengoptimalkan supply chain dari yang sebelumnya konvensional menjadi digital untuk mengelola stok bahan baku sampai produk jadi, bahkan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis.

Praktik terbaik inventaris digital menggunakan automasi teknologi berbasis barcode untuk memudahkan pengelolaan inventory barang, RFID, cloud, adalah mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan akurasi dan produktivitas, serta menyederhanakan data yang ada.

Inventaris menjadi komponen yang vital untuk mengelola persediaan atau inventory sesuai jenis barang sehingga prosesnya harus real-time dan otomatis. Beberapa teknologi yang mendukung proses digital dalam seperti:

●     Management system inventaris gudang berbasis cloud

●     Sistem scan barcode, NFC tag scanner untuk pelacakan inventory otomatis

●     Aplikasi mobile untuk memantau inventaris dari jarak jauh terlebih saat ada fluktuasi permintaan

Seperti halnya inovasi dari konvensional menuju digitalisasi dalam pengelolaan persediaan, Samsung Business Indonesia memiliki beragam perangkat yang didukung oleh sistem Knox Suite seperti Galaxy XCover7, Galaxy Tab Active5, serta Galaxy A15 Enterprise edition dibuat khusus untuk inventory digital bisnis Anda dengan jaminan garansi 2 tahun dari perawatan hingga perbaikan.

Secara umum, berikut beberapa langkah yang bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk memulai digitalisasi inventory management:

1. 1. Mengevaluasi kebutuhan dan tujuan perusahaan dalam pengelolaan stok barang dan manajemen inventory.
2. 2. Identifikasi teknologi yang sesuai dengan skala bisnis, kebutuhan bisnis, jenis inventory, dan sumber daya yang tersedia.
3. 3. Pilih sistem inventory yang dapat diintegrasikan dengan sistem bisnis yang telah ada untuk memperbaiki pengelolaan dan pencatatan kategori barang.
4. 4. Lakukan pelatihan ke tim yang terlibat dalam supply chain management untuk memastikan pemahaman yang baik terhadap penggunaan peralatan teknologi baru.
5. 5. Uji coba sistem secara menyeluruh sebelum implementasi penuh untuk meminimalkan risiko dan gangguan operasional dalam pengelolaan inventory.
6. 6. Terakhir, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja sistem digitalisasi inventory, termasuk MRO (Maintenance, Repair, dan Operations) untuk memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan tercapai dan dapat dilakukan perbaikan saat diperlukan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

Untuk membantu Anda mewujudkan langkah-langkah digitalisasi manajemen inventaris di atas, staf ahli Samsung dapat membantu Anda untuk demo produk dan solusi perangkat pilihan Samsung untuk memulai transisi ke industri 4.0.

Beralih ke digitalisasi inventory management dengan Samsung dapat menjadi pilihan tepat menggunakan perangkat Galaxy dengan jaminan garansi 3 tahun untuk perawatan, perbaikan hardware dan dukungan staf ahli yang siap sedia 24 jam untuk memaksimalkan efisiensi MRO bisnis Anda.

Dengan teknologi canggih yang dimiliki Samsung, perusahaan akan dapat mengotomatisasi proses inventarisasi, mengoptimalkan pengiriman barang, serta meningkatkan responsivitas terhadap permintaan kebutuhan barang dan pasokan pasar.

Kolaborasi dengan Samsung Business Indonesia juga memberikan akses ke tim ahli yang siap memberikan dukungan teknis dan pelatihan bagi perusahaan untuk mengimplementasikan digitalisasi inventory barang siap jual baik di industri manufaktur, retail, maupun industri yang Anda berada dengan mudah pengelolaannya.

Hubungi kami sekarang juga melalui formulir kerja sama di bagian bawah halaman atau melalui detail kontak berikut ini:

Email: b2b.id@samsung.com

Telepon: 021 2958 8000