Sukses Sentuh 6.000 Siswa di Seluruh Indonesia,
Samsung Tech Institute (STI) Perbesar Peluang Kerja Bagi Lulusan SMK
Tingkat pengangguran terbuka saat ini mencapai 7,07%, meningkat 1,84% akibat menurunnya peluang kerja selama pandemi.1 Samsung Tech Institute (STI) perkaya kurikulum SMK guna mempersiapkan lulusan yang berkualitas, sekaligus bertujuan untuk memperbesar peluang kerja bagi para lulusan SMK.
Jakarta, 10 April 2021 – Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor mendasar yang perlu diperhatikan guna meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja dalam menghadapi bonus demografi yang kian menantang. Ditambah, kondisi pandemi membuat pertumbuhan angkatan kerja kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, dan menyebabkan angka tingkat pengangguran terbuka naik 1,84% menjadi 7,07%.
“Dalam menghadapi persaingan keahlian tenaga kerja, pendidikan kejuruan dituntut untuk meningkatkan kualitas serta mengembangkan konsep pembelajaran yang memberikan hasil signifikan terhadap peningkatan keahlian atau kompetensi. Karenanya sejak tahun 2013, Samsung menghadirkan STI guna menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan industri. Program STI memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mampu memperbesar peluang kerja ketika mereka lulus. Inisiatif ini sekaligus mendukung program link and match yang digaungkan oleh pemerintah sejak tahun 2017”, ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.
Beroperasi secara resmi sejak tahun 2013 dengan nama Rumah Belajar Samsung, program STI bertujuan untuk memberikan pelatihan perbaikan alat-alat elektronik bagi generasi muda dengan bermacam-macam latar belakang, sehingga lulusannya memiliki keterampilan lebih dan mampu bersaing mendapatkan pekerjaan. Pada tahun 2017, program ini disempurnakan dengan memperkaya kurikulum dan target penerima manfaat yaitu SMK, guna menciptakan para lulusan yang dapat diserap langsung oleh industri. Dengan menyuguhkan tiga kurikulum yang terdiri dari kelas Home Appliances (HA), Audio Video (AV) dan Hand Held Product (HHP) untuk kelas 10, 11 dan 12, menjadikan program STI selaras dengan upaya pemerintah dalam merealisasikan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK.
Kurikulum tepat jadi langkah utama ciptakan angkatan kerja terampil sesuai kebutuhan pasar kerja – Pandemi Covid-19 memberikan dampak kenaikan angka tingkat pengangguran terbuka sebesar 1,84% menjadi 7,07%. Ketersediaan lapangan kerja yang rendah selama pandemi menjadi tantangan bagi angkatan kerja lulusan SMK. Memahami pentingnya menyiapkan pondasi kualitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) menghadirkan Samsung Tech Institute (STI) untuk menyelaraskan kurikulum dengan kompetensi yang dibutuhkan dari para siswa SMK, sehingga angkatan kerja terampil sesuai kebutuhan pasar kerja dapat tercipta.
Selain menyediakan kurikulum pelatihan yang sama dengan keterampilan dasar yang diterapkan pada Samsung Service Center, Samsung juga memfasilitasi siswa dan guru untuk melaksanakan praktek kerja lapangan industri di Samsung Service Center dan afiliasinya. Tak hanya itu, lulusan-lulusan STI pun mendapatkan prioritas dari Samsung untuk mengikuti proses perekrutan di Samsung Service Center dan afiliasinya yang tersebar di seluruh Indonesia.
”Kurikulum yang diberikan membuka kesempatan bagi kami untuk mengasah keterampilan dan juga meningkatkan kompetensi dalam menangani kerusakan pada perangkat elektronik. Kemampuan inilah yang menjadikan kami tenaga siap kerja dan berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai Teknisi Consumer Electronics”, ungkap Wawan Bima Saputra dan Yudha Anggoro Putra, yang merupakan alumni STI Kediri (SMK Al-Huda Kota Kediri) lulusan tahun 2020.
Samsung perbesar peluang kerja para lulusan SMK lewat program STI – (dari kiri ke kanan)Yudha Anggoro Putra dan Wawan Bima Saputra, alumni SMK Al-Huda Kota Kediri tahun 2020, yang saat ini bekerja sebagai Teknisi Consumer Electronics Samsung Electronics Indonesia, melalui program STI
Hingga saat ini, tercatat 789 lulusan STI dari angkatan 2017 yang telah lulus di tahun 2020. Sebagian dari mereka sudah mendapatkan pekerjaan, baik sebagai teknisi maupun yang berhubungan dengan industri elektronik. Beberapa dari mereka juga ada yang membuka lapangan usaha baru, yaitu bengkel perbaikan HHP.
Dalam melaksanakan program STI, Samsung juga memberikan Training of Trainers untuk para guru yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya. Keseluruhan kurikulum disampaikan dengan mengedepankan teknologi digitalisasi, agar para siswa dan guru dapat mengoptimalkan teknologi untuk proses belajar yang lebih efektif.
Melalui kemitraan dengan 70 SMK, program STI telah sukses menyentuh 6000 orang siswa dan 150 guru di seluruh Indonesia. Ke depannya Samsung akan terus berusaha untuk memberikan kesempatan kepada SMK-SMK lain di Indonesia agar bisa bergabung dengan program STI.
“Kami senantiasa ingin memotivasi generasi muda, khususnya para siswa SMK, untuk tetap berprestasi, dan percaya diri. Bahwasanya menjadi lulusan SMK yang terampil dan kompeten, serta memiliki karakter, cerdas, dan produktif, kelak dapat berdampak positif pada diri sendiri dan mampu membuka peluang yang sama besarnya dengan para lulusan lain untuk masuk ke dunia kerja”, tutup Ennita.
Lebih lanjut mengenai Corporate Social Responsibility Samsung, kunjungi http://csr.samsung.com.